Fengshui Pagar Minimalis
Ada alasan mengapa saya menyusun artikel ini. September tahun lalu kita mengetahui ada musibah, bom diledakkan di depan gedung Kedutaan Besar Australia, di Kuningan, Jakarta. Mereka yang pernah melihat bangunan tersebut pasti masih ingat; kompleks Kedutaan Australia dikelilingi oleh pagar pipa runcing panjang yang tinggi berbentuk “L” warna biru. Bagian yang runcing mengarah ke dalam kompleks.
Dalam feng shui, elemen runcing yang menusuk itu menimbulkan Sha Chi, yaitu Chi buruk yang dapat mengakibatkan sial dan malapetaka. Memang pagar bukan satu-satunya penyebab gejala tersebut, tetapi efek Sha Chi yang hadir lama merupakan ancaman serius bagi sebuah bangunan berdasarkan unsur waktu (Feng Shui Bintang Bergerak = Fei Xing).
Bagaimana kita dapat mengatur feng shui pagar di rumah kita? Kita ulas secara singkat dalam tulisan ini. Chi lingkungan masuk ke bangunan melalui pembukaan; yaitu yang disebut Chi. Pembukaan yang sering aktif adalah pintu masuk ke dalam bangunan. Oleh karena itu, apabila mulut Chi ini menghadap ke ruang yang bebas, maka sepenuhnya energi Chi ini dapat diserap secara maksimal.
Pagar keliling dipergunakan sebagai batas kavling;. Jika pagar berada di depan, ia menjadi salah satu unsur yang dapat “menghambat” gerakan energi Chi masuk ke bangunan. Oleh karena itu kita bisa memperhitungkan bentuk pagar yang baik secara feng shui.
Atas dasar argumen di atas, maka ada tiga faktor yang perlu diperhatikan agar pagar memiliki feng shui yang baik. Ketiga faktor itu adalah:
Ukuran pagar
Tingginya paling ideal adalan nol meter alias tanpa pagar. Larangan memasang pagar hanya mungkin jika tempat itu merupakan kompleks yang harus memenuhi syarat atau di dusun, tempat kejahatan terhadap rumah tidak banyak terjadi. Namun kebanyakan orang di kota memasang pagar setinggi-tingginya. Menurut kaidah feng shui, pagar yang tinggi dan masif akan menghambat Chi masuk. Ada baiknya jika akan memasang pagar tinggi berbentuk transparan sehingga aliran Chi dari lingkungan masih bebas menuju ke rumah.
Bentuk pagar
Sangat penting diperhatikan. Keindahan pagar merupakan salah satu unsur yang bisa meningkatkan estetika bangunan. Pagar acap kali menjadi penanda jatidiri penghuni rumah. Dalam feng shui, pagar yang baik bentuknya adalah yang tidak runcing dan tidak menusuk ke dalam rumah. Jika pun ada bentuk-bentuk yang “mengancam”, sedapat mungkin bukan di depan pintu masuk utama.
Bentuk pagar dapat digolongkan ke dalam lima unsur feng shui, yaitu:
Bentuk bulat-bulat dan lengkungan menandakan unsur Logam.
Bentuk segitga simbol Api.
Bentuk kotak simbol Tanah.
Bentuk bebas menandakan unsur Air.
Bentuk tegak panjang merupakan simbol Kayu.
Warna dan material pagar
Menandakan kelima unsur feng shui, yaitu:
Api disimbolkan dengan warna merah, oranye, atau kemerahan, dan bentuk yang meruncing segitiga.
Tanah diwakili warna kuning, cokelat, dan krem dengan motif bentuk bujur sangkar.
Logam diwakili oleh warna putih, kuning emas, atau bahan dari logam itu sendiri –kebanyakan pagar menggunakan material logam.
Pagar dari unsur Air, walaupun ada, tetapi jarang dipergunakan.
Unsur Kayu disimbolkan dengan warna hijau dan biru muda atau bahan dari tanaman sebagai pagar.
Penulis: Dr. Mauro Rahardjo/Pakar Feng shui
Sumber: Majalah iDEA
Ada alasan mengapa saya menyusun artikel ini. September tahun lalu kita mengetahui ada musibah, bom diledakkan di depan gedung Kedutaan Besar Australia, di Kuningan, Jakarta. Mereka yang pernah melihat bangunan tersebut pasti masih ingat; kompleks Kedutaan Australia dikelilingi oleh pagar pipa runcing panjang yang tinggi berbentuk “L” warna biru. Bagian yang runcing mengarah ke dalam kompleks. Dalam feng shui, elemen runcing yang menusuk itu menimbulkan Sha Chi, yaitu Chi buruk yang dapat mengakibatkan sial dan malapetaka. Memang pagar bukan satu-satunya penyebab gejala tersebut, tetapi efek Sha Chi yang hadir lama merupakan ancaman serius bagi sebuah bangunan berdasarkan unsur waktu (Feng Shui Bintang Bergerak = Fei Xing).
Bagaimana kita dapat mengatur feng shui pagar di rumah kita? Kita ulas secara singkat dalam tulisan ini. Chi lingkungan masuk ke bangunan melalui pembukaan; yaitu yang disebut Chi. Pembukaan yang sering aktif adalah pintu masuk ke dalam bangunan. Oleh karena itu, apabila mulut Chi ini menghadap ke ruang yang bebas, maka sepenuhnya energi Chi ini dapat diserap secara maksimal.
Pagar keliling dipergunakan sebagai batas kavling;. Jika pagar berada di depan, ia menjadi salah satu unsur yang dapat “menghambat” gerakan energi Chi masuk ke bangunan. Oleh karena itu kita bisa memperhitungkan bentuk pagar yang baik secara feng shui.
Atas dasar argumen di atas, maka ada tiga faktor yang perlu diperhatikan agar pagar memiliki feng shui yang baik. Ketiga faktor itu adalah:
Ukuran pagar
Tingginya paling ideal adalan nol meter alias tanpa pagar. Larangan memasang pagar hanya mungkin jika tempat itu merupakan kompleks yang harus memenuhi syarat atau di dusun, tempat kejahatan terhadap rumah tidak banyak terjadi. Namun kebanyakan orang di kota memasang pagar setinggi-tingginya. Menurut kaidah feng shui, pagar yang tinggi dan masif akan menghambat Chi masuk. Ada baiknya jika akan memasang pagar tinggi berbentuk transparan sehingga aliran Chi dari lingkungan masih bebas menuju ke rumah.
Bentuk pagar
Sangat penting diperhatikan. Keindahan pagar merupakan salah satu unsur yang bisa meningkatkan estetika bangunan. Pagar acap kali menjadi penanda jatidiri penghuni rumah. Dalam feng shui, pagar yang baik bentuknya adalah yang tidak runcing dan tidak menusuk ke dalam rumah. Jika pun ada bentuk-bentuk yang “mengancam”, sedapat mungkin bukan di depan pintu masuk utama.
Bentuk pagar dapat digolongkan ke dalam lima unsur feng shui, yaitu:
Bentuk bulat-bulat dan lengkungan menandakan unsur Logam.
Bentuk segitga simbol Api.
Bentuk kotak simbol Tanah.
Bentuk bebas menandakan unsur Air.
Bentuk tegak panjang merupakan simbol Kayu.
Warna dan material pagar
Menandakan kelima unsur feng shui, yaitu:
Api disimbolkan dengan warna merah, oranye, atau kemerahan, dan bentuk yang meruncing segitiga.
Tanah diwakili warna kuning, cokelat, dan krem dengan motif bentuk bujur sangkar.
Logam diwakili oleh warna putih, kuning emas, atau bahan dari logam itu sendiri –kebanyakan pagar menggunakan material logam.
Pagar dari unsur Air, walaupun ada, tetapi jarang dipergunakan.
Unsur Kayu disimbolkan dengan warna hijau dan biru muda atau bahan dari tanaman sebagai pagar.
Penulis: Dr. Mauro Rahardjo/Pakar Feng shui
Sumber: Majalah iDEA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar